google-site-verification: google9bacc44aca90271c.html All About Japan: Creepypasta (?) Cokelat, Monkey Dream, Jangan Baca! google-site-verification: google9bacc44aca90271c.html

Rabu, 16 Maret 2016

Creepypasta (?) Cokelat, Monkey Dream, Jangan Baca!

Diposting oleh Unknown di 07.05.00


Hallo minna.. kali ini admin mau ngepost beberapa cerita Creepypasta favorit admin nih ~ Creepypasta ini gak jauh beda sama riddle. Kalian harus bisa paham tentang maksud dari Cerita Creepypasta ini, kalau belum paham maksudnya kalian pasti bingung dengan ceritanya. Nah kalau kalian mulai bingung kalian harus baca berulang-ulang tiap cerita yang gak kalian ngerti, atau kalian juga bisa komen dipostingan ini  Kalau sempat, admin bakal balas komentar kalian ~ :) 

1. "Cokelat"

Aku memiliki seorang putra. Aku sangat menyayanginya. Aku akan melakukan hal apapun untuk melindunginya.
Andrew anak yang pintar dan riang. Ia tak pernah mengecewakanku. Ia sangat suka dengan cokelat. Ya.. semua anak pasti suka dengan cokelat, dan yang paling penting adalah Andrew sangat suka mendengarkan dongeng ku sebelum ia pergi tidur.
Malam itu, Andrew sangat ingin mendengarkan dongeng tentang cokelat. Dongeng apa yang bisa aku sampaikan padanya? Apakah ini sudah waktunya?.
Akhirnya, kuputuskan untuk menceritakan dongeng tentang seorang pria yang membagikan cokelat pada anak-anak. Aku rasa dia sangat tertarik untuk mendengarkannya.
"Ibu, Apakah pria itu akan datang Ke mimpi ku, dan memberikan ku cokelat?".
"Iya sayang, tidurlah. Esok pagi saat kamu terbangun kamu pasti akan menemukan cokelat di dekat bantalmu"
Andrew tersenyum ceria dan mulai menutup mata. Ku tarik selimutnya dimalam yang cukup dingin itu dan mengecup jidat Andrew itu.
"Mimpi indah ya sayang"
Esok pagi dengan sangat ceria Andrew menemuiku di dapur dengan membawa sekantong cokelat.
"Ibu.. Ibu lihatlah pria itu benar-benar memberikanku cokelat banyak sekali"
Aku memangkunya dan aku tersenyum melihat kegembiraannya.
"Ibu,.apakah pria itu peri gigi?"
"Tidak Andrew, bahkan pria itu lebih baik dari peri gigi"
"Aku akan menemuinya dimimpi, aku akan meminta cokelat lebih banyak lagi. Aku berjanji akan lebih rajin sikat gigi"
Malam mulai kembali tiba, tak biasanya Andrew tidur cepat, ia tidak mau mendengar cerita dariku lagi. Ia terlalu bersemangat untuk menemui pria yang membagikan cokelat dimimpinya.
Saat tengah Malam aku sangat gelisah, aku terbangun dan memutuskan untuk melihat keadaan Andrew. Saat aku duduk ditepi tempat tidurnya, pandanganku teralih kearah jendela. Diseberang jalan aku melihat seorang pria membawa kantongan besar dan menatap Ke arah jendela Andrew. Ku lihat senyumnya dibawah remang jalanan. Apakah sudah waktunya? Ku lihat pria itu semakin mendekat. Aku merasa cemas, aku tau hari ini akan tiba.
"Dimana cokelatku, Ibu?" Pria itu tiba-tiba sudah berada dihadapanku. Aku hanya tertunduk ngeri dan membeku. Saat ia melaluiku. Kulihat sebilah pisau mengkilat berada ditangan kanannya, dan kantongan besar berada ditangan yang lainnya.
"Oh.. Andrew " kudengar desahnya menghampiri telinga Andrew dan senyum kejamnya saat ia menghempaskan pisaunya tepat Ke jantung Andrew.
Cahaya matahari membangunkanku, kudapati diriku tidur dilantai kamar Andrew. Entah kenapa aku bisa tidur dengan pulas malam tadi.
Apa itu hanya mimpi? Seorang pria yang mengambil Andrew dariku? Namun, aku benar-benar tidak menemukan Andrew diatas tempat tidurnya. Lalu, kudengar ada ketukan dipintu. Aku berlari dengan kecemasan dan air mata. Kemudian aku membuka pintu rumahku Namun tidak ada siapa-siapa disana, yang aku temukan hanya kotak kaca kecil terbungkus kain merah dengan sepucuk surat diatasnya dan diikat dengan lucu menggunakan pita biru.
"Ibu, terimakasih telah memberiku yang terbaik. Aku tidak akan pernah kehabisan bahan untuk membuat cokelat. Kau tau Ibu, Andrew adalah bahan cokelat  paling enak yang pernah aku rasakan. Aku menyisakan kedua bola matanya untukmu karena aku tau kamu mencintainya sama seperti kau mencintaiku. Aku akan mengunjungimu lagi nanti setelah bahan cokelat selanjutnya sudah 'masak', aku menyayangimu, Ibu".
Aku hanya tersenyum setelah membaca surat dan melihat kedua bola mata Andrew didalam sebuah kotak yang telah ia bungkus dengan rapi.
"Sepertinya aku akan mengadopsi anak perempuan nanti"
Aku terseyum menyeringai sambil meneteskan air mata. Aku merasa sangat geli.
Bukankah aku sudah berkata bahwa aku sangat menyayangi Putraku?
Cr.deep dark fears line

2. Monkey Dream

Aku bermimpi. Sejak kecil, kadangkala aku bisa menyadari bahwa aku sedang bermimpi. Kau tahu, hal itu disebut lucid dream. Mimpi ini adalah salah satu dari mimpi-mimpi itu.
Suatu saat, entah untuk alasan apa, aku berada di sebuah stasiun kereta yang gelap, sendirian. Ini adalah mimpi yang sangat kelam, kataku pada diri sendiri. Tiba-tiba aku mendengar suara seorang pria dari speaker pengumuman. Entah mengapa, aku merasa suara itu keluar dari orang yang tak lagi bernyawa. “Kereta akan datang sebentar lagi. Jika anda menaikinya, anda akan mengetahui seperti apa rasa takut yang sesungguhnya.” Mengikuti suara pengumuman itu, sebuah kereta tiba di stasiun tersebut. Menyebutnya sebuah kereta mungkin terlalu berlebihan. Benda itu lebih mirip sebuah kendaraan karnaval. Kereta ini seperti kereta yang biasa ada di pasar malam dan dihias dengan gambar-gambar monyet [di Indonesia ini mungkin dikenal dengan sebutan kereta kelinci].
Ada beberapa orang yang tampak pucat duduk di dalamnya.
Benar-benar mimpi yang aneh, pikirku. Tapi aku hanya ingin melihat seberapa menakutkan mimpi ini, jadi aku memutuskan naik kereta itu. Jika aku terlalu takut nantinya, aku bisa membangunkan diriku sendiri. Toh ini lucid dream kan, mimpi yang kita sadari? Aku bisa memaksa diriku sendiri untuk bangun dari mimpi ini.Aku duduk di kursi ketiga dari belakang. Udara yang kurasakan hangat, namun sama sekali tak nyaman.
Suasana yang kurasakan sangatlah realistis sehingga aku sempat berpikir, apakah aku benar-benar bermimpi ataukah ini nyata? “Sekarang kereta akan berangkat.” Terdengar suara pengumuman dan kereta pun mulai bergerak. Hatiku berdebar penuh antisipasi dan juga kegelisahan ketika aku membayangkan apa yang mungkin akan terjadi. Segera setelah kereta meninggalkan peron, kami memasuki sebuah terowongan. Cahaya ungu yang menakutkan menerangi terowongan.
Aku pernah melihat terowongan ini sebelumnya! Aku ingat. Ini adalah terowongan dari rumah hantu yang ada di taman bermain yang sering aku kunjungi saat kecil. Aku pasti sedang memimpikan kereta monyet dan rumah hantu yang kerap ku kunjungi saat itu. Ah, tak ada yang perlu ditakutkan kalau begitu.
Pengumuman lain terdengar menggema di udara,“Berikutnya adalah ikizukuri! Ikizukuri!”Ikizukuri? Bukankah itu makanan Jepang dimana ikan diiris dan disajikan mentah hidup-hidup?
Entah darimana, aku mendengar suara jeritan yang memekakkan telinga dari belakangku. Aku menoleh dan melihat empat orang cebol memegangi pria yang duduk di bangku terakhir. Setelah aku mencoba melihat lebih seksama, pria itu sedand dipotong-potong dengan pisau dan disiapkan seperti ikizukuri.
Aroma darah segera mengalir di udara dan pria malang itu terus menjerit kesakitan. Organ-organ dalamnya diburai keluar satu demi satu dan berceceran dimana-mana.
Tepat di belakangku adalah seorang wanita berambut panjang yang terlihat pucat. Dia panik untuk beberapa saat, namun segera wajahnya menjadi tenang, seolah tak terjadi apa-apa. Aku sangat shock melihat kengerian tak terbayangkan yang terjadi di hadapanku. Aku mulai merasa benar-benar takut dan meragukan apakah ini sesungguhnya benar mimpi. Aku memutuskan untuk menunggu sejenak lagi sebelum aku membangunkan diriku sendiri. Segera aku menyadari, pria yang duduk di belakangnya sudah tak ada lagi. Namun darah dan potongan-potongan dagingnya masih tersisa. Sementara wanita yang ada di belakangku masih menatap hampa ke arah depanku.“Berikutnya adalah dicungkil.”Terdengar suara pengumuman, “Dicungkil.”Kali ini, dua dari orang-orang kerdil itu muncul dengan membawa sendok dengan tepi bergerigi. Mereka mulai mencungkil keluar mata dari wanita yang duduk di belakangku. Segera wajah tanpa ekspresinya lenyap, digantikan dengan suara tangisan yang hampir merobek gendang telingaku. Bola matanya terlempar begitu saja dan bau darah yang sangta menyengat tercium tak tertahankan. Aku mulai gemetar ditelan rasa takut. Aku menolehkan pandanganku kembali ke depan dan tahu, inilah saatnya. Aku tak mampu menahannya lebih lama lagi. Ditambah lagi, sesuai dengan urutan tempat duduk, akulah yang akan menjadi korban berikutnya.Aku hendak membangunkan diriku sendiri, namun rasa penasaran tetap saja berkecamuk. Aku ingin tahu, pengumuman apalagi yang akan diberikan selanjutnya.“Digiling berikutnya,” pengumuman itu datang, “Digiling.”
Sial! Mudah untuk membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Aku berkonsentrasi sekuat mungkin dan mencoba membangunkan diriku sendiri. Ini hanya mimpi! Bangunlah! Bangunlah! Aku selalu mengulang-ulang kata-kata itu apabila aku ingin bangun dari mimpiku dan itu selalu berhasil. Tiba-tiba aku mendengar suara “Whiiiiiirrrrr” yang keras, seperti suara mesin. Kali ini seorang cebol duduk di bawahku sambil memegang sebuah alat penjepit yang sangat aneh. Aku hanya bisa berasumsi bahwa itu adalah sejenis alat pencincang dari besi. Rasa takutku pun makin meningkat. Ini hanya mimpi! Bangunlah! Bangunlah! Aku menutup mataku dan berdoa dengan segenap hati.“Whiiiiiiiiiiiirrrrrrrr ...” suara tersebut bertambah keras dan keras. Aku dapat merasakan hembusan angin dari mesin yang berada tepat di wajahku. Aku yakin aku akan mati.
Kemudian tiba-tiba suasana menjadi sunyi. Aku lepas dari mimpi buruk itu. Aku terbangun di tempat tidur, bermandikan keringat. Air mataku pun jatuh. Aku bangun dari kasur dan pergi ke dapur untuk mendapatkan segelas air minum. Aku mencoba menenangkan diriku. Apa yang aku alami barusan terasa sangat nyata, mengerikan. Namun aku meyakinkan diriku bahwa itu hanya mimpi. Hanya mimpi.
Hari berikutnya, aku menceritakan mimpi tersebut pada teman-temanku di sekolah. Namun mereka semua berpikir itu adalah hal yang lucu. Sebab bagaimanapun, itu hanya sebuah mimpi. Empat tahun kemudian, saat aku kuliah, aku benar-benar melupakan mimpi itu. Hingga satu malam ketika aku tengah bekerja, semua kembali dimulai. “Berikutnya adalah dicungkil.” Terdengar suara pengumuman,“Dicungkil.”
Mimpi itu sama, semuanya mengalir kembali ke ingatanku. Kemudian dua orang cebol yang sama mencungkil keluar mata gadis tanpa ekspresi itu.
Sial! Ini hanya mimpi! Bangunlah! Bangunlah!
Namun aku tak mampu bangun.“Berikutnya adalah digiling. Digiling.”Tidak, ini terlalu ...“Whiiiiiiiirrrrrrr...” suara itu makin mendekat. Ini hanya mimpi! Kumohon bangunlah!
Kemudian sunyi. Berpikir aku telah lolos, akupun membuka mataku. “Apa kau akan melarikan diri lagi?”suara pengumuman memanggilku, “Lain kali ketika kami datang kembali mencarimu, itu akan menjadi yang terakhir!” Aku membuka mataku dan kali ini aku benar-benar terbangun. Suara pengumuman yang kudengar barusan jelas bukan bagian dari mimpi. Aku mendengarnya di sini, di dunia nyata. Aku tahu. Apa yang telah terjadi?
Aku belum pernah memimpikan mimpi itu sejak saat itu, namun aku percaya ketika hal itu terjadi lagi, aku akan mati akibat serangan jantung.Well, di alam ini mungkin aku akan mati karena serangan jantung. Namun di alam mimpi, mungkin karena alat pencincang itu.

Nb: Admin tidak bertanggungjawab apabila setelah membaca cerita diatas ini, readers mengalami hal serupa. Karena menurut beberapa pengalaman readers lain, ada yang mengalami mimpi yang sama seperti diatas.
Jangan terlalu dipikirin ya, nanti malah kebawa mimpi beneran. Mendingan mikirin adminnya aja ya wkwk :v Admin aja udah pernah baca kok, dan alhamdulillah sekarang admin masih hidup. 

3. "Jangan Baca!"

Suatu malam, seorang gadis berusia 8 tahun sedang duduk di rumahnya dan menonton televisi bersama ibunya. Tiba-tiba, layar mulai berkedip-kedip dan gambar seorang hantu wanita berpakaian merah misterius muncul di TV. Dia memegang tanda kecil dengan kata-kata tertulis dengan tinta merah.
Bunyinya: "Ini adalah pengumuman khusus. Para orangtua, silakan antarkan anak-anak Anda ke tempat tidur segera ". Sang ibu khawatir dan mengatakan putrinya untuk pergi tidur. sang gadis protes, tapi sang ibu tetap kokoh. Dia meraih lengan putrinya dan membawanya ke lorong. Gadis itu berjalan dengan patuh sambil menaiki tangga ke kamar tidurnya, setelah itu ibunya kembali ke ruang tamu. Ketika dia melihat TV lagi, wanita di layar memegang sebuah pesan baru.
Bunyinya: "Tunggu sebentar".
Sang ibu duduk dengan sabar di sofa, menunggu pengumuman khusus itu berganti. Setelah lima menit berlalu dan tidak ada yang terjadi, ia mulai bosan. Saat itu, layar itu berkedip-kedip beberapa kali dan wanita di layar tv menampilkan sebuah pesan baru. Tulisan itu terlalu kecil dan sangat sulit untuk dibaca. Sang ibu beringsut lebih dekat ke TV, dan mencoba untuk membaca kata-kata itu.
Tandanya berbunyi: "Terima kasih. Anak-anak Anda sekarang telah mati".
Sang ibu merasa ngeri. Dia berlari ke dalam kamar putrinya. Dia menemukan putrinya sedang berbaring di tempat tidur dengan selimut menutupi badannya sampai ke leher dan ia pun menarik napas lega.
Saat ia melihat putrinya tidur, ibunya menyadari bahwa ada sesuatu yang salah. Selimut di tempat tidur putrinya sama sekali tidak bergerak. Putrinya tidak bernapas. Perlahan-lahan, dia berjalan ke samping tempat tidur gadis itu dan menarik selimutnya. Dia tersentak ngeri dan berteriak.
Di atas bantal, ada kepala terpenggal putrinya. Tetapi dari leher menuju kebawah, ia tidak menemukan tubuhnya.
Lebih dari 500 anak meninggal malam itu. Polisi tidak bisa melacak siaran televisi yang aneh itu dan wanita memegang tanda itu pun tidak pernah diidentifikasi.


Yeyyy~ akhirnya selesai. Cukup tiga dulu cerita Creepypasta yang admin share. 
Kalau ada yang Req untuk cerita creepypasta, entar admin share lagi ya 
Sangkyuu~ Oyasumi Minna!

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Lucky Club Casino Site
Play luckyclub Lucky Club Casino and win real money in the UK ➤ Grab a £50 No Deposit Bonus and start earning Prizes!💰 Lucky Club Casino: Play Here!⭐Rating: 3.5 / 5.0🎲 Total number of games: 300+

Posting Komentar

 

All About Japan Copyright © 2011 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by web hosting